**Mengatasi Trauma Makan pada Batita: Identifikasi Tanda, Pemicu, dan Strategi Pulih**

Masa Batita: Tantangan dalam Makan
Masa batita adalah fase penting dalam perkembangan anak, namun sering kali menjadi tantangan bagi orang tua, terutama dalam hal makan. Tak jarang, anak menolak makanan atau menunjukkan perilaku yang menunjukkan ketakutan saat makan. Ini bisa menjadi indikasi dari trauma makan (Post Traumatic Feeding Disorder) atau gangguan makan.
Apa itu Trauma Makan?
Trauma makan adalah kondisi yang terjadi ketika bayi atau anak mengalami pengalaman makan yang menakutkan, seperti tersedak atau tertekan saat makan. Menurut pakar gangguan makan anak, Irena Chatoor, kondisi ini juga dikenal sebagai fobia tersedak, fobia menelan, dan disfagia fungsional.
Tanda dan Pemicu Trauma Makan
Sebuah jurnal ilmiah mengidentifikasi beberapa tanda dan pemicu trauma makan, antara lain:
– Tanda: Menolak makan, menangis saat makan, atau mengalami kecemasan berlebih saat makan.
– Pemicu: Pengalaman makan yang menyebabkan ketakutan, seperti tersedak, atau suasana makan yang tidak nyaman.
Strategi untuk membantu pulih
1. Ciptakan suasana nyaman: Pastikan anak merasa aman dan nyaman saat makan.
2. Perlahan-lahan: Mulailah dengan makanan yang mudah ditelan dan sedikit demi sedikit tambahkan variasi.
3. Beri contoh: Jadilah contoh yang baik dengan menikmati makanan di hadapan anak.
Penutup
Mengatasi trauma makan pada batita membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Dengan memahami tanda, pemicu, dan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak pulih dari gangguan makan ini. Jika kondisi tidak membaik, konsultasikan dengan spesialis kesehatan untuk mendapatkan bantuan yang lebih专业.