Menerapkan Pendekatan KB Berdasarkan Tren TFR di Daerah: Insight dari Deputi BKKBN

Pendahuluan
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, menyoroti pentingnya pendekatan yang berbeda dalam program KB di setiap daerah. Meskipun secara nasional, angka Total Fertility Rate (TFR) berada di level ideal 2,1, namun tren penurunan TFR terjadi di beberapa wilayah, seperti Yogyakarta yang menyentuh angka 1,6 hingga 1,8.
Pendekatan Berbeda untuk Setiap Daerah
Pendekatan KB tidak boleh monoton. Di Yogyakarta, fokus utama adalah peningkatan kualitas hidup dan pengaturan jarak kelahiran, bukan hanya pembatasan jumlah anak. Ini penting untuk memastikan keluarga dapat memberikan perhatian lebih pada setiap anak.
Sementara di daerah seperti NTT, dimana TFR masih tinggi (2,5 hingga 4,5), pendekatan aktif seperti meningkatkan kesadaran kontrasepsi menjadi lebih relevan.
Implementasi di Yogyakarta dan NTT
Di Yogyakarta, program KB ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan memastikan jarak kelahiran yang sehat. Di NTT, upaya ditingkatkan untuk meningkatkan akses dan pemahaman tentang kontrasepsi.
Manfaat dari Pendekatan TFR Berdasarkan Daerah
Dengan pendekatan yang disesuaikan, setiap daerah dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik antara kualitas hidup keluarga dan pertumbuhan penduduk. Ini memberikan manfaat jangka panjang untuk masyarakat dan negara.