“Kemenkes Bangun Bank Data Genomik, Warga +62 Tak Perlu Tes DNA di LN”

Precision medicine atau pengobatan yang lebih presisi berdasarkan profil genetik masing-masing, akan mulai lebih banyak diterapkan demi meningkatkan peluang kesembuhan. Hal ini menjawab keluhan sejumlah pasien yang tak kunjung sembuh, atau perlu bergonta-ganti obat hingga benar-benar pulih.
Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji, manfaat precision medicine juga terlihat dari sejumlah pengobatan yang bisa dipangkas masa pemulihannya.
“Dengan kita tahu genomik-nya, dari yang semula pengobatan butuh waktu hitungan bulan, bisa dilakukan lebih cepat, karena kita tahu obat tepat yang diberikan sesuai data genomik,” beber Setiaji dalam konferensi pers Senin (3/11/2025).