**Dampak Bullying pada Peluang Pendidikan: Kasus Puluhan Siswa di Korsel Gagal Masuk Universitas**

Masalah Kesehatan Sosial: Bullying sebagai Hambatan Pendidikan
Bagi generasi pelajar Korea Selatan, diterima di universitas ternama adalah kunci mobilitas sosial dan status seumur hidup. Namun, perubahan kebijakan pendidikan baru-baru ini menambahkan tekanan psikologis: universitas nasional unggulan, seperti Seoul National University (SNU), kini menolak pelamar dengan riwayat bullying.
Data dan Fakta: Dampak Kebijakan Baru
Menurut laporan Korea Herald, enam dari sepuluh universitas terkemuka menolak 45 pelamar tahun 2025 karena catatan perundungan. SNU menolak dua pelamar, sementara Kyungpook National University menerapkan sistem penalti poin yang ketat. Ini menunjukkan bahwa bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga mempengaruhi masa depan pelaku.
Manfaat Utama: Mempromosikan Kebijakan yang Sehat
Dengan menolak pelamar ber riwayat bullying, universitas mempromosikan lingkungan yang lebih aman. Ini juga mengirimkan pesan bahwa perilaku agresif memiliki akibat jangka panjang. Namun, perlu juga ada upaya rehabilitasi untuk membantu pelaku mengatasi masalah mereka.
Ajakan untuk Tindakan: Konsultasi dan Pemahaman yang Lebih Dalam
Bullying adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan holistik. Siswa dan orang tua disarankan untuk mencari konsultasi profesional untuk memahami dampak dan solusi dari masalah ini. Dengan begitu, masa depan pendidikan dapat lebih terbuka dan sehat untuk semua.