Warga Jabar ‘Juara’ Jajan Minuman Berpemanis, Pentingnya Cukai MBDK untuk Kesehatan

Meningkatnya Konsumsi MBDK di Indonesia
Data Susenas 2024 menunjukkan bahwa 68,1 persen rumah tangga di Indonesia mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) setiap minggunya. Ironisnya, rencana penetapan cukai MBDK yang ditunda pemerintah tidak sejalan dengan tren konsumsi yang terus meningkat ini.
Peringkat Konsumsi MBDK di Jawa Barat dan Banten
Jawa Barat dan Banten menjadi provinsi dengan konsumsi MBDK tertinggi di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa warga Jabar dan Banten ‘juara’ dalam jajan minuman berpemanis, terutama kopi instan yang paling populer.
Fakta Ilmiah Tentang Dampak MBDK
Konsumsi berlebihan minuman berpemanis dikaitkan dengan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Oleh karena itu, pentingnya penerapan cukai MBDK sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi dan mendorong masyarakat untuk beralih ke pilihan minuman yang lebih sehat.
Ajang Refleksi untuk Kesehatan
Warga Jabar dan Banten perlu mempertimbangkan pengurangan konsumsi MBDK untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Masyarakat bisa mulai dengan memilih minuman segar atau teh tawar sebagai alternatif yang lebih sehat.