Pakar Kesehatanperingatkan Bahaya Konsumsi Daging Hiu, Sebabkan Keracunan pada 24 Siswa di Kalbar
Kronologi Keracunan Makanan di SD Negeri 12 Benua Kayong
Sebanyak 24 siswa dan 1 guru dari SD Negeri 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu hiu goreng dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus ini menjadi perhatian publik dan menunjukkan pentingnya edukasi kesehatan makanan.
Bahaya Daging Hiu bagi Anak-anak
Daging hiu diketahui mengandung senyawa berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Dede Nasrullah, menjelaskan bahwa daging hiu dapat menyebabkan dampak serius jika dikonsumsi secara tidak hati-hati. “Daging hiu menyimpan sejumlah senyawa berbahaya yang bisa berdampak serius pada kesehatan, terlebih bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan,” ujar Dede.
Saran Praktis untuk Mencegah Keracunan Makanan
Untuk mencegah kasus serupa, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko makanan yang dikonsumsi, terutama bagi anak-anak. Program pemberian makanan gratis seperti MBG sebaiknya memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Konsumen makanan juga disarankan untuk memilih menu yang sehat dan aman, serta memperhatikan sumber daging yang dikonsumsi.
Optimalkan Program Makanan Bergizi
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki peran penting dalam meningkatkan gizi anak-anak, namun perlu diperkuat dengan edukasi kesehatan makanan. Dengan pengawasan yang lebih ketat dan pilihan menu yang lebih aman, program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan anak-anak.
Kesimpulan
Keracunan makanan yang terjadi di SD Negeri 12 Benua Kayong menjadi reminder penting tentang risiko konsumsi daging hiu dan pentingnya edukasi kesehatan makanan. Masyarakat, terutama para orangtua dan petugas program makanan, diminta untuk lebih waspada dan memilih makanan yang aman untuk anak-anak. Jika mengalami gejala keracunan, segera lakukan tindakan急救 dan konsultasikan kepada tenaga kesehatan profesional.